Rabu, 05 Januari 2011

FOTOSINTESIS


 


KATA PENGANTAR
            Peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran bagi pembelajar di setiap jenjang pendidikan perlu diwujudkan agar diperoleh sumber daya manusia Indonesia yang dapat menunjang pembangunan nasional.setiap akan melakukan proses pembelajaran, seorang pengajar akan menyiapkan sebuah desain pembelajaran.

ii
            Setiap pengajar yang membut persiapan dalam proses pembelajaran selalu diawali dengan membuat tujuan intruksional umum (TIU). Keterampilan melakuakn analisis intruksional (pembelajaran) sangat penting bagi kegiatan intruksional karena pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diberikan lebih dahulu dari yang alin dapat ditentukan dari hasil analisis intruksional. Dengan demikian pengajar jelas melihat arah kegiatan intruksionalnya secara bertahap menuju pencapaian TIU sehingga pengajar terhindar pemberian isi pelajaran yang tidak relevan dengan TIU.    Setelah analisis intruksional selesai dibuat lalu ditungkan dalan Script agar program pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan tujuan program tercapai.
            Makalah ini disusun sebagai tugas akhir semester pada Mata kuliah Desain pembelajaran berbasis Multi Media yang diampu oleh dosen  Prof.Johanes Sapri, M.Pd, Dr. Nina Kurniah, M.Pd, dan Dr. Suherman, M.Pd. Makalah ini mencoba  menganalisis tujuan instruksional dan mencoba menuangkan dalam bentuk skript sehingga terbentuklah sebuah desain pembelajaran berbasis Multi Media pada mata pelajaran biologi kelas XII Semester ganjil pada pokok bahasan Metabolisme dan sub pokok bahasan Katabolisme karbohidrat ( Fotosentesis).
Akhirnya  penulis menyadari pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan kedepan. Namun dengan kekurangan yang ada kiranya dapat bermanfaat bagi para pengajar.
Kaur, 24 juli 2010

Penulis

DAFTAR ISI



Halaman



HALAMAN JUDUL ..............................................................................................      i
KATA PENGANTAR  ...........................................................................................     ii
DAFTAR ISI  ............................................................................................................. iii
BAB I     PENDAHULUAN
   A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah  ................................................................................. 2

BAB II   PEMBAHASAN
A. Definisi Analisis Intruksional................................................................. 3
B. Macam-macam struktur perilaku.......................................................... 4
1. Struktur hirarkikal ................................................................................. 4
2. Struktur prosedural............................................................................... 5
3. Struktur pengelompokan....................................................................... 6
4. Struktur kombinasi................................................................................ 6
C. Metode Analisis Intruksional................................................................... 9
BAB III   KESIMPULAN......................................................................................... 10
LAMPIRAN
1.    Bagan Analisis Intruksional
2.    Silabus
3.    Rpp
4.    Script
DAFTAR PUSTAKA         




iii




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
        Setiap akan melakukan proses pembelajaran, seorang pengajar akan menyiapkan sebuah desain pembelajaran. Di antara pengajar itu ada yang mempersiapkan seluruh kegiatan pembelajarannya secara khusus jauh sebelum memulainya dan ada pula yang membuat persiapannya untuk setiap kali proses pembelajarannya. Kelompok pengajar yang lain merasa tidak perlu membuat persiapan apapun sebelum memulai proses pembelajaran. Setiap pengajar, baik yang membuat persiapan maupun tidak, selalu mencari cara untuk melaksanakan kegiatan instruksionalnya dengan sebaik-baiknya.                                             Demikian pula setiap pengelola program pendidikan dan latihan senantiasa mencari jalan meningkatkan programnya melalui cara yang dianggapnya baik.
Setiap pengajar yang membuat persiapan dalam proses pembelajaran selalu diawali dengan membuat tujuan instruksional umum (TIU). Tetapi ada pula pengembang instruksional termasuk pengajar melompat dari TIU ke TIK, tes, atau isi pelajaran tanpa melalui analisis instruksional (analisis pembelajaran) sehingga menghasilkan kegiatan instruksional yang  tidak sistematis. Implikasi proses pengembangan instruksional yang melompat antara lain yaitu daftar TIK yang telah disusun tidak konsisten dengan TIU-nya seperti kurang lengkap atau berlebihan, materi tes tidak terperinci, urutan isi pelajaran kurang sistematis, titik berangkat materi pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan awal peserta didik, dan cara penyajiannya tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Keterampilan melakukan analisis instruksional (pembelajaran) sangat penting bagi kegiatan instruksional karena pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus diberikan lebih dahulu dari yang lain dapat ditentukan dari hasil analisis instruksional. Dengan demikian pengajar jelas melihat arah kegiatan instruksionalnya secara bertahap menuju pencapaian TIU sehingga pengajar terhindar dari pemberian isi pelajaran yang tidak relevan dengan TIU.



B. Rumusan Masalah
     Dari uaraian latar belakang di atas, maka timbul permasalahan sebagai berikut :
     1. Apakah pengertian Analisis instruksional?
     2. Apa sajakah yang termasuk empat macam perilaku?
     3. Bagaimakah langkah-langkah melakukan analisis instruksional?




























BAB II
PEMBAHASAN

Pada bab  ini akan diuraikan tentang Analisis Pembelajaran (Instruksional) yang meliputi tiga hal meliputi: A. Definisi Analisis Instruksional,  B. Macam-macam Struktur Perilaku, dan C. Metode Analisis Instruksional.
A.  Definisi Analisis Instruksional
Analisis Instruksional adalah suatu prosedur yang apabila diterapkan pada suatu tujuan instruksional akan menghasilkan idenentifikasi kemampuan-kemampuan bawaan yang diperlukan bagi siswa untuk mencapai tujuan instruksional (Dick & Carey dalam Voltzzz, 2009).
Sedangkan menurut Esseff, P.J (Voltzzz, 2009) memberi pengertian analisis instruksional merupakan suatu alat yang dipakai oleh para penyusun disain instruksional atau guru untuk membantu mereka di dalam mengidentifikasi setiap tugas pokok yang harus dikuasai/dilaksanakan olah siswa untuk membantu siswa dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas mereka.
Dari kedua pengertian di atas dapat digarisbawahi bahwa Analisis Instruksional merupakan proses menjabarkan perilaku umum ke perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan tersebut untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku umum secara lebih terperinci. Kedudukan perilaku khusus dilakukan lebih dahulu dari pada perilaku lainnya karena sebagai perilaku prasyarat, yaitu perilaku yang menurut urutan gerakan fisik berlangsung lebih dahulu, perilaku yang menurut proses psikologis muncul terlebih dahulu atau secara kronologis terjadi lebih awal.
Analisis instruksional dapat menggambarkan susunan perilaku khusus dari yang paling awal sampai yang paling akhir. Jumlah dan susunan perilaku tersebut akan memberikan keyakinan kepada pengajar bahwa perilaku umum yang tercantum dalam TIU dapat dicapai secara efektif dan efisien. Melalui tahapan perilaku-perilaku khusus tertentu siswa dapat mencapai perilaku umum. Perilaku khusus yang telah disusun secara sistematis menuju perilaku umum bagaikan jalan yang singkat yang harus dilalui oleh para siswa untuk mencapai tujuannya dengan baik.

B.     Macam – Macam Struktur Perilaku
Bila perilaku umum diuraikan menjadi perilaku khusus akan terdapat empat macam susunan, yaitu hierarkikal, prosedural, pengelompokan, dan kombinasi. Keempat macam susunan struktur perilaku tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1.   Struktur Hierarkikal
 Struktur perilaku yang hierarkikal adalah kedudukan dua perilaku yang menunjukkan bahwa perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku yang lain. Perilaku B misalnya, hanya dapat dipelajari bila siswa telah dapat melakukan perilaku A. Kedudukan A dan B disebut hierarkikal. Dalam suatu kurikulum, mata pelajaran A merupakan prasyarat untuk mengikuti pelajaran B, atau Kompetensi Dasar (KD) A merupakan prasyarat untuk mengikuti Kompetensi Dasar (KD) B. Tanpa lulus KD A siswa tidak boleh atau tidak mungkin langsung mengikuti KD B. Sebagai contoh:
a.    Kedudukan perilaku mengamati jaringan tumbuhan dan memahami sel tumbuhan.                 Mengamati jaringan tumbuhan seperti mengamati sel penyusun, bentuk sel penyusun, ukuran sel penyusun tidak mungkin dilakukan bila siswa belum memahami tentang sel tumbuhan. Mengamati Jaringan Tumbuhan
Memahami Pengertian Sel Tumbuhan
. Kedua perilaku tersebut tersusun secara hierarkikal. Memahami pengertian sel tumbuhan merupakan prasyarat untuk dapat mengamati jaringan tumbuhan.
b.      Kedudukan perilaku mengambil keputusan terhadap perilaku manganalisis alternatif pemecahan masalah. Perilaku mengambil keputusan untuk memecahkan masalah tertentu hanya dapat dilakukan bila sudah menguasai cara melakukan analisis alternatif yaitu teknik membandingkan berbagai alternatif pemecahan masalah dari berbagai segi seperti segi efisiensi dan efektivitas. Mengambil Keputusan Analisis Alternatif Setiap contoh di atas dapat diteruskan dengan menambah kotak di bawah atau di atas kedua kotak yang telah ada. Untuk menunjukkan struktur hierarkikal, kotak tambahan harus menunjukkan perilaku prasyaratnya (bila di bawah) atau perilaku yang lebih tinggi tingkatannya (bila di atas). Untuk menunjukkan struktur perilaku hierarkikal yang berbeda dengan struktur yang lain, kedua kotak dalam setiap kotak tadi disusun atas-bawah dan dihubungkan dengan garis vertikal.

2.      Struktur Prosedural
Struktur perilaku prosedural adalah kedudukan beberapa perilaku yang menunjukkan satu seri urutan perilaku, tetapi tidak ada perilaku yang menjadi prasyarat untuk yang lain.Walaupun perilaku khusus dilakukan berurutan untuk dapat melakukan perilaku umum, tetapi setiap perilaku dapat dipelajari secara terpisah.
Di bawah ini beberapa contoh perilaku yang tersusun secara prosedural.
a. Dalam menggunakan mikroskop cahaya, sedikitnya ada empat perilaku khusus    
    yang terstruktur secara prosedural:
Ø Mengatur fokus
Ø Meletakkan preparat pada kaca benda
Ø Menggambar preparat
Ø Mengatur cahaya
Siswa dapat mempelajari cara mengatur cahaya dahulu. Pada kesempatan lain ia belajar meletakkan preparat pada kaca benda, kemudian mengatur fokus dan menggambar preparat.

b.Dalam menampilkan tampilan pada laptop dengan menggunakan infocus,  sedikitnya ada lima perilaku khusus yang terstruktur secara prosedural:
Ø Menghubungkan kabel infocus dengan laptop dan sumber listrik
Ø Menyalakan infocus
Ø Membuka lensa
Ø Menekan FN F5 secara serentak
Ø Mengatur fokus
Siswa dapat mempelajari cara mengatur fokus lebih dahulu. Pada kesempatan lain ia belajar cara menghubungkan kabel infocus dengan laptop dan sumber listrik. Tetapi dalam kegiatan keeluruhan kelima perilaku tersebut muncul secara berurutan sebagai seri perilaku.
Perilaku yang tersusun secara prosedural dilukiskan kotak-kotak yang berderet ke samping dan dihubungkan dengan garis horisontal. Bila dilukiskan pada bagan mudah dibedakan dari perilaku yang tersusun secara hierarkikal yang tampak dihubungkan dengan garis vertikal.


3. Struktur Pengelompokan
Dalam struktur pengelompokan terdapat perilaku-perilaku khusus yang tidak mempunyai ketergantungan satu sama lain, walaupun semuanya berhubungan. Dalam keadaan seperti itu, garis penghubung antara perilaku-perilaku khusus yang satu dan yang lain tidak diperlukan. Sebagai contoh dalam mata pelajaran biologi yang menjelaskan sistem organ pada tubuh manusia. Bila digambarkan dalam bagan, kedudukan perilaku-perilaku khusus tersebut tampak sebagai berikut :
Ø Menjelaskan sistem organ pada tubuh manusia
Ø Menjelaskan sistem respirasi
Ø Menjelaskan sistem pencernaan
Ø Menjelaskan sistem ekskresi
Ø Menjelaskan sistem gerak
Ø Menjelaskan sistem respirasi
Ø Menjelaskan sistem reproduksi
Ø Menjelaskan sistem saraf
Ø Menjelaskan sistem endokrin

4.  Struktur Kombinasi
Suatu perilaku umum bila diuraikan menjadi perilaku khusus sebagian tersebar akan terstruktur secara kombinasi antara struktur hierarkikal, prosedural, dan pengelompokan. Sebagian dari perilaku khusus yang terdapat di dalam ruang lingkup perilaku umum itu mensyaratkan perilaku khusus yang lain. Selebihnya merupakan urutan penampilan perilaku khusus dan umum.
Contoh dari perilaku struktur kombinasi adalah perilaku umum mengoperasikan mikroskop cahaya dapat diuraikan dalam perilaku khusus sebagai berikut :
Ø Meletakkan preparat pada kaca benda
Ø Menggambar preparat
Ø Mengatur cahaya
Ø Mengatur fokus
Ø Merangkaikan meletakkan preparat pada preparat pada kaca benda, mengatur cahaya, mengatur fokus, dan menggambar preparat
Ø Menjelaskan teknik meletakkan preparat pada kaca benda
Ø Menjelaskan teknik mengatur cahaya
Ø Menjelaskan teknik mengatur fokus
Ø Menjelaskan teknik menggambar preparat
Perilaku umum mengoperasikan mikroskop cahaya terbentuk dengan merangkaikan perilaku meletakkan preparat pada kaca benda, mengatur cahaya, mengatur fokus, dan menggambar preparat. Perilaku merangkaikan tersebut dapat dilakukan bila telah menguasai keempat perilaku yaitu meletakkan preparat pada kaca benda, mengatur cahaya, mengatur fokus, dan menggambar preparat yang tentu saja membutuhkan prasyarat.
Setiap orang dapat memilih perilaku mana yang harus didahulukan diantara empat perilaku khusus tersebut. Karena itu kedudukan keempat perilaku tersebut antara satu dan yang lain terstruktur sebagai prosedural, karena dalam merangkaikan keempatnya berurutan. Perilaku meletakkan preparat pada kaca benda mempunyai prasyarat perilaku menjelaskan teknik meletakkan preparat pada kaca benda. Perilaku mengatur cahaya mempunyai prasyarat perilaku menjelaskan teknik mengatur cahaya. Demikian pula perilaku mengatur fokus mempunyai prasyarat perilaku menjelaskan teknik mengatur fokus. Sedangkan perilaku menggambar preparat memerlukan prasyarat menjelaskan teknik menggambar preparat. Bagan di atas menunjukkan struktur kombinasi antara prosedural dan hierarkikal.
    (Afifuddin, 2009).
Beberapa contoh di atas adalah perilaku yang berada dalam kawasan kognitif dan psikomotor. Ada tiga kawasan perilaku  yaitu kawasan kognitif, psikomotor dan afektif atau sikap.  Ketiga kawasan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.  Perilaku Kawasan Kognitif
Perilaku kawasan kognitif adalah perilaku yang merupakan hasil proses berpikir atau perilaku hasil kerja otak. Bloom (Suparman,2001: 108) membagi kawasan kognitif menjadi enam tingkatan yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam tingkatan tersebut merupakan tingkatan perilaku kognitif dari yang paling rendah (sederhana) sampai ke yang paling tinggi (kompleks). Memecahkan masalah instruksional secara sistematis merupakan contoh perilaku kawasan kognitif.
Gagne (Suparman, 2001: 108) membagi kapabilitas manusia dalam kawasan kognitif menjadi tiga macam, yaitu ketrampilan intelektual, strategi kognitif, dan informasi verbal. Ketrampilan teknis dalam ilmu pengetahuan adalah contoh ketrampilan intelektual, ketrampilan dalam mencari cara pemecahan masalah adalah contoh strategi kognitif. Sedangkan contoh informasi verbal adalah ketrampilan mengungkapkan kembali pengetahuan verbal yang telah dimiliki.
2. Perilaku Kawasan Psikomotor
Perilaku kawasan psikomotor adalah perilaku yang dimunculkan oleh hasil kerja fungsi tubuh manusia. Gerakan tubuh, berlari, melompat, melempar, berputar, memukul dan menendang adalah perilaku psikomotor. Dave (Suparman, 2001: 109) membagi perilaku kawasan psikomotor dalam lima jenjang perilaku yaitu: menirukan gerak, memanipulasikan kata-kata menjadi gerak, melakukan gerak dengan tepat, merangkaikan berbagai gerak, dan melakukan gerak dengan gerakan wajar dan efisien.
3. Perilaku kawasan Afektif
Perilaku kawasan afektif adalah perilaku yang dimunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungan untuk membuat keputusan atau pilihan untuk beraksi dalam lingkungan tertentu. Bloom dan Masia (Suparman, 2001:109) membagi kawasan afektif menjadi lima tingkatan kemampuan yaitu : menerima nilai, membuat respon terhadap nilai, menghargai nilai-nilai yang ada, mengorganisasikan nilai, dan mengamalkan nilai secara konsisten atau karakterisasi. Sikap tidak tampak oleh mata tetapi berada “di dalam” hati
Menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus dalam kawasan afektif pada dasarnya tidak berbeda dengan kawasan kognitif dan kawasan psikomotorik. Setelah diketahui perilaku umum yang terdapat dalam Tujuan Instruksional Umum pengembang instruksional selanjutnya mencari jawaban atas pertanyaan; “Perilaku khusus apa saja yang mengacu kepada munculnya perilaku umum tersebut ?”Untuk mencari jawaban pertanyaan tersebut, pengembang instruksional melakukan analisis instruksional dengan langkah-langkah yang sistematis







C. Metode Analisis Instruksional
Metode atau langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan analisis instruksional adalah sebagai berikut :
1.      Menuliskan perilaku umum yang terdapat dalam TIU untuk mata pelajaran yang akan dikembangkan.
2.      Menulis perilaku khusus yang menjadi bagian dari perilaku umum. Jumlah perilaku khusus setiap perilaku umum berkisar 5-10 buah, bisa bertambah bila diperlukan.
3.      Menyusun perilaku khusus dari yang paling “dekat” sampai yang “jauh” hubungannya dengan perilaku umum dalam daftar.
4.      Menambah atau mengurangi perilaku tersebut jika diperlukan.
5.      Menulis perilaku khusus dalam kartu dengan ukuran 3 x 5 cm
6.      Menyusun kartu dalam struktur hierarkikal, prosedural, atau pengelompokan menurut kedudukan masing-masing terhadap kartu yang lain.
7.      Tambah atau kurangi perilaku khusus jika dianggap perlu, sampai tidak ada lagi perilaku khusus yang ketinggalan atau kelebihan serta susunannya menurut struktur hierarkikal, prosedural, pengelompokan atau kombinasi.
8.      Menggambar letak perilaku-perilaku tersebut dalam kotak-kotak.
9.      Meneliti kemungkinan menghubungkan perilaku umum yang satu dan yang lain, atau perilaku khusus yang berada di bawah perilaku umum yang berbeda.
10.  Memberi nomor urut pada setiap perilaku khusus dari yang terjauh sampai yang terdekat dengan perilaku umum.
11.  Mengkonsultasikan atau mendiskusikan bagan yang telah dibuat dengan teman sejawat untuk mendapatkan masukan, dengan memperhatikan :
a.     Lengkap tidaknya perilaku khusus sebagai penjabaran dari setiap perilaku umum
b.     Logis tidaknya urutan dari perilaku-perilaku khusus menuju perilaku umum
c.     Struktur hubungan perilaku-perilaku khusus tersebut (hierarkikal, prosedural, pengelompokan, atau kombinasi).
(Afifuddin, 2009).




BAB III
KESIMPULAN

Keterampilan melakukan analisis instruksional (pembelajaran) sangat penting bagi kegiatan instruksional karena pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus diberikan lebih dahulu dari yang lain dapat ditentukan dari hasil analisis instruksional. Dengan demikian pengajar jelas melihat arah kegiatan instruksionalnya secara bertahap menuju pencapaian TIU sehingga pengajar terhindar dari pemberian isi pelajaran yang tidak relevan dengan TIU.
Kegiatan analisis instruksional merupakan proses menjabarkan perilaku umum ke perilaku khusus yang tersusun secara logis dan sistematis. Kegiatan tersebut untuk mengidentifikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku umum secara lebih terperinci. Dalam menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus terdapat empat macam susunan, yaitu struktur hierarkikal, prosedural, pengelompokan dan struktur kombinasi. Analisis instruksional dilakukan oleh pengembang instruksional dengan langkah-langkah yang sistematis.











DAFTAR PUSTAKA

Afifudin, Nur.  2009,  Analisis Instruksional. http://begawanafif.blogspot.com/2009/02/    analisis-instruksional.html


Suparman, M.A. 2001. Desain Instruksional. Jakarta : PAU-PPAI-UT



 
SILABUS

Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
1.1 Merencanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan.
§ Mengumpulkan informasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan.

§ Merumuskan masalah dan membuat hipótesis.


§ Merancang berbagai perlakuan dalam percobaan.

§  Peserta didik mencari informasi tentang faktor-faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan dari berbagai literatur.

§ Peserta didik merumuskan masalah dan membuat hipotesis rencana percobaan yang akan dibuat, misalnya percobaan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan

§  Peserta didik membuat rancangan percobaan dengan berbagai perlakuan.
§ Tugas individu yaitu mencari informasi faktor-faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dari berbagai literatur

§ Tugas individu yaitu mengerjakan tugas pada buku Biologi  3A SMA kelas XII.

§ Tugas kelompok yaitu mengerjakan tugas pada buku Biologi SMA kelas XII, hal 16, tugas hanya membuat rancangan penelitiannya saja).
2 x 45 menit
Alat:
OHP/LCD, spidol, papan tulis.

Sumber Belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga



                                    Mengetahui,                                                                                                                Kaur, Mei....2010
Kepala SMA N I Kaur                                                                                                Guru Bidang Study
                                                                                                                                                                                  
Drs.Agussalim                                                                                                             Susidawati, S.Pd
19630620 199512 1001                                                                                              19760403 200604 2008



SILABUS KD 1.2
SILABUS
Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 1.Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
1.2  Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.











Pertumbuhan dan perkembangn tumbuhan














§ Menyiapkan alat-alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan

§ Memberikan perlakuan dan mengukur hasil perlakuan.
§ Mencatat kondisi lingkungan perlakuan.
§ Mengumpulkan data dan menganalisis dalam bentuk tabel dan grafik


§ Peserta didik memilih dan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan.
§ Peserta didik memberikan perlakuan terhadap percobaan dan melakukan pengukuran terhadap hasil perlakuan
§ Peserta didik mencatat hal-hal yang mempengaruhi perlakuan, di luar dari yang direncanakan
§ Peserta didik menghimpun semua data-data dari hasil pengukuran dan pengamatan untuk dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya dibuat kesimpulan
§ Unjuk kerja kelompok pada saat proses belajar mengajar dalam menyiapkan  percobaan pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan batang. (percobaan dapat dilihat pada buku Biologi 3A SMA kelas XII, hal 16, peserta didik menggunakan rancangan penelitian yang telah dibuat).
§ Penilaian proses belajar yaitu penilaian saat melakukan praktikum Pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan batang.
§  Penilaian tugas kelompok yaitu catatan kondisi lingkungan perlakuan.dan himpunan semua data hasil percobaan secara tertulis dalam bentuk tabel dan grafik.
2 x 45’
Alat/bahan:
LCD/OHP, spidol dan papan tulis, kecambah kacang hijau dalam pot, dan alat-alat untuk mengukur suhu, panjang kecambah, dan  kelembapan, dan LKS.
Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga



SILABUS

Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 1.Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
1.3 Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.








Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.














§ Menyiapkan hasil percobaan





§ Mengkomunikasikan hasil percobaan dalam bentuk lisan dan tulisan


§ Peserta didik menyiapkan bahan-bahan laporan hasil percobaan mulai dari merumuskan masalah sampai menarik kesimpulan.

§ Peserta didik menyusun laporan percobaan secara tertulis dan mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas
§ Penilaan akhir laporan hasil percobaan

§ Penilaian proses  belajar peserta didik.


§ Penilaian tugas evaluasi.

§ Ulangan harian






2 x 45’
Alat/bahan:
LCD/OHP, papan tulis, dan spidol
Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga

                                  
                                     Mengetahui,                                                                                                               Kaur, Mei....2010
Kepala SMA N I Kaur                                                                                                Guru Bidang Study
                                                                                                                                                                                  
Drs.Agussalim                                                                                                             Susidawati, S.Pd
19630620 199512 1001                                                                                              19760403 200604 2008


SILABUS KD 2.1
SILABUS

Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 2.  Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
2.1 Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme

Fungsi enzim pada proses metabolisme

§ Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme.

§ Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

§ Mengidentifikasi enzim-enzim yang berperan dalam proses metabolisme.





§ Peserta didik mengumpulkan informasi tentang pengertian, macam, dan fungsi enzim dalam proses metabolisme dari berbagai literatur.

§ Peserta didik mendiskusikan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

§ Peserta didik menggunakan charta proses glikolisis, daur krebs dan transpor elektron untuk mengidentifikasi enzim-enzim yang berperan dalam proses katabolisme, dan menggunakan charta fotosintesis untuk mengidentifikasi enzim-enzim yang berperan dalam proses anabolisme dan didiskusikan dalam kelompok.
§ Penilaian tugas  individu berupa hasil studi tentang pengertian, macam dan fungsi enzim dalam proses metabolisme.

§ Penilaian proses belajar peserta didik.

§  Penilaian proses belajar peserta didik

§  Post test
4 x 45’
Alat/bahan:
OHP/LCD, spidol, papan tulis, charta.

Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga

                                    Mengetahui,                                                                                                                Kaur, Mei....2010
Kepala SMA N I Kaur                                                                                                Guru Bidang Study
                                                                                                                                                                                  
Drs.Agussalim                                                                                                             Susidawati, S.Pd
19630620 199512 1001                                                                                              19760403 200604 2008



SILABUS KD 2.2
SILABUS
Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 6 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 2.   Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
2.2Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat.

Katabolise dan anabolisme karbohidrat

§ Menjelaskan proses-proses enzimatis pada katabolisme karbohidrat dan Mengidentifikasi hasil-hasil katabolisme karbohidrat
§ Menjelaskan proses-proses enzimatis pada anabolisme karbohidrat.
§ Mengidentifikasi hasil-hasil anabolisme karbohidrat.
§ Mengaitkan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat.
§ Peserta didik melihat charta atau video tentang proses katabolisme khususnya proses glikolisis,daur krebs, dan transpor elektron.
§ Peserta didik disajikan contoh fermentasi gula dengan reaksinya untuk mengidentifikasi hasil kata bolisme dan menghitung jumlah energi (ATP) yang dihasilkan dan yang digunakan.
§ Peserta didik disajikan video/ charta tentang anabolisme karbohidrat khususnya tentang reaksi terang dan gelap pada proses fotosintesis.

§ Melakukan percobaan Ingenhouz dan sachs untuk mendeskripsikan hasil anabolisme karbohidrat.
§ Peserta didik membuat charta lengkap keterkaitan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat dan memberikan tanda/simbol khusus yang menandakan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat.

§  Penilaian proses belajar didik dalam berdiskusi.

§  Penilaian tugas individu membuat peta konsep.

§  Post test

§  Penilaian proses belajar peserta didik.

§  Post test

§  Penilaian proses belajar peserta didik saat praktikum
§  Penilaian LKPD 1.
§  Penilaian tugas kelompok berupa charta.
§  Post test

6 x 45’
Alat/bahan:
OHP/LCD, Video,  spidol, papan tulis, charta, LKPD,  gelas beber, corong plastik atau corong gelas, potongan kawat, plastik berwarna merah, hijau, dan ungu, dan tumbuhan air Hydrilla verticillata.

Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga


SILABUS KD 2.3
SILABUS
Sekolah                                   : SMAN I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada organisme

Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
2.3   Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme lemak dan protein


Keterkaitan metabolise karbohidrat, lemak, dan protein
§ Menjelaskan metabolisme lemak dan protein.

§ Membuat charta keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

§ Menjelaskan penyebab lemak menghasilkan energi lebih banyak dibandingkan dengan karbohidrat dan protein untuk jumlah berat yang sama.

§ Menjelaskan penyebab protein menghasilkan energi setara dengan karbohidrat untuk jumlah berat yang sama.
§ Peserta didik disajikan charta metabolisme lemak dan protein.

§ Peserta didik membuat charta keterkaitan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein berdasarkan charta katabolisme karbohidrat (mengerjakan tugas 2.3 pada buku Biologi 3A SMA kelas XII dalam bentuk charta)

§ Peserta didik membandingkan jumlah energi yang dihasilkan satu gram karbohidrat, lemak, dan protein dari jumlah molekulnya.
§  Penilaian proses belajar peserta didik.

§  Penilaian tugas individu berupa charta keterkaitan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

§  Penilaian tugas pada buku Biologi 3A SMA kelas XII.

§  Post test.

§  Ulangan harian
2 x 45’
Alat/bahan:
OHP/LCD, spidol, papan tulis, charta.

Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga



SILABUS KD 3.1
SILABUS

Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 3. Memahami  penerapan konsep dasar dan prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
3.1  Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom.

Gen, DNA, dan kromosom serta keterkaitanna
§ Mendeskripsikan struktur heliks ganda DNA serta sifat dan fungsinya.

§ Mendeskripsikan struktur, sifat, dan fungsi RNA

§ Mengaitkan hubungan antara gen, DNA, kromosom dan.
§ Peserta didik disajikan gambar struktur heliks ganda DNA atau model DNA Watson-Criks dan dijelaskan struktur, fungsi, dan sifat DNA.

§ Peserta didik disajikan charta struktur RNA dan  sintesis protein untuk mendeskripsikan struktur, sifat, dan fungsi RNA.

§ Peserta didik melakukan percobaan gen dan kromosom (lihat buku Biologi 3A  SMA kelas XII, hal 64).
§  Penilaian tugas individu Penilaian tugas kelompok, membuat model DNA, petunjuk pembuatan dapat dilihat pada

§  Penilaian proses belajar peserta didik
§  Penilaian tugas individu.

§  Penilaian LKPD.
§  Penilaian proses belajar peserta didik
§  Penilaian evaluasi 
§  Post test.
§  Ulangan harian

2 x 45’
Alat/bahan:
OHP/LCD, spidol, papan tulis, charta, LKPD, benang (talirafia atau tali sepatu), manik-manik dan alat tulis.

Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga
                                  
                                     Mengetahui,                                                                                                               Kaur, Mei....2010
Kepala SMA N I Kaur                                                                                                Guru Bidang Study
                                                                                                                                                                                  
Drs.Agussalim                                                                                                             Susidawati, S.Pd
19630620 199512 1001                                                                                              19760403 200604 2008

SILABUS KD 3.2
SILABUS
Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 3. Memahami  penerapan konsep dasar dan prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
3.2   Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein
Sintesis protein

§ Mendeskripsikan sintesis protein



§ Menjelaskan keterkaitan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis

§ Peserta didik disajikan Video/gambar/VCD tentang sintesi protein untuk  mendeskripsikan urutan proses terbentuknya protein.

§ Peserta didik melakukan percobaan membuat skema sintesis polipeptida.

§ Peserta didik membuat charta sintesis protein dan  keterkaitan gen (DNA)-RNA-polipeptida.

§  Penilaian proses belajar
§  Penilaian tugas individu.
§  Penilaian LKPD 1.

§  Penilaian tugas kelompok  charta
§  Post test
§  Ulangan harian
2 x 45’
Alat/bahan:
OHP/LCD, VCD/Video, spidol, papan tulis, charta, LKPD, dan alat tulis.
Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga


                                    Mengetahui,                                                                                                                Kaur, Mei....2010
Kepala SMA N I Kaur                                                                                                Guru Bidang Study
                                                                                                                                                                                  
Drs.Agussalim                                                                                                             Susidawati, S.Pd
19630620 199512 1001                                                                                              19760403 200604 2008


SILABUS KD 3.3
SILABUS

Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 3. Memahami  penerapan konsep dasar dan prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
3.3   Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat
Pembelahan sel
§ Membedakan pembelahan langsung dan tidak langsung.

§ Mendeskripsikan pembelahan meiosis dan mitosis

§ Mendeskripsikan fase-fase pembelahan dan tempat terjadinya mitosis dan meiosis

§ Menghubungkan pembelahan sel dengan pewarisan sifat
§ Peserta didik disajikan melakukan diskusi kelompok (bahan diskusi dapat dilihat pada buku Bologi 3A SMA kelas XII.

§ Peserta didik menggunakan charta/gambar fase-fase mitosis dan meiosis untuk mendeskripsikan pembelahan meiosis dan mitosis

§ Peserta didik menggunakan charta/gambar fase-fase mitosis dan meiosis untuk mendeskrisikan perkembangan fase-fase pembelahan dan dibantu literatur. (mendiskusikan tugas

§ Peserta didik menggunakan gambar/charta gametogenesis  dalam mendeskripsikan hubungan pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat.


§  Penilaian proses belajar

§  Penilaian proses belajar peserta didik.

§  Post test
§  Penilaian, tugas .

§  Penilaian proses belajar peserta didik

§  Penilaian tugas individu, Penilaian evaluasi
§  Post test
§  Ulangan harian
      4 x 45’
Alat/bahan:
OHP/LCD, spidol, papan tulis, charta,  dan alat tulis.

Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga


                                                                                                                                                                                                          SILABUS KD 3.4
SILABUS
Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 8 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 3. Memahami  penerapan konsep dasar dan prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas.

Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
3.4  Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat.

Hukum hereditas, penerapan, dan implikasinya
§ Menerapkan prinsip pewarisan sifat menurut hukum Mendel.

§ Menjelaskan pola khas hereditas (penyimpangan semu, tautan, pindah silang, gagal berpisah, penentuan jenis kelamin, gen letal, terpaut seks kromosom serta sistem ABO).



§ Mengidentifikasi kelainan, penyakit, dan pola pewarisan sifat pada manusia.


§ Mengkomunikasikan cara menghindari penyakit menurun pada masyarakat.


§ Menjelaskan mekanisme perbaikan mutu genetik.







§ Peserta didik melakukan percobaan penentuan genotip sifat menggulung lidah pada manusia dalam menerapkan prinsip pewarisan sifat berdasarkan hukum Mendel

§ Peserta didik menggunakan hasil studi/kasus yang didapat dari berbagai literatur untuk mendeskripsikan pola khas hereditas seperti penyimpangan semu hukum Mendel, Tautan, pindah silang, gagal berpisah, sifat letal, terpaut seks kromosom, sistem ABO dan hereditas pada manusia.

§ Peserta didik melakukan percobaan (percobaan dapat dilihat pada buku Biologi 3A SMA kelas XII, hal 128 dan 131).

§ Peserta didik mendata penyakit, kelainan, dan pola pewarisan sifat pada manusia
§ Peserta didik melakukan diskusi kelompok (bahan diskusi dapat dilihat pada buku Biologi 3A SMA kelas XII, hal 136)


§ Mendata implikasi yang terjadi di masyarakat seperti trend perkawinan antar bangsa, antar suku, perbaikan gizi dan lingkungan hidup sebagai mekanisme perbaikan mutu genetik pada manusia serta upaya yang dilakuan terhadap hewan dan tumbuhan.

§  Penilaian proses belajar.
§  Penilaian tugas kelompok.

§  Penilaian tugas individu, Penilaian proses belajar peserta didik.

§  Post test

§  Penilaian tugas individu

§  Penilaian LKPD
§  Penilaian proses belajar peserta didik.

§  Penilaian proses belajar peserta didik


§  Penilaian proses belajar peserta didik.
§  Penilaian tugas individu.


§  Penilaian tugas individu.

§  Penilaian tugas kelompok berupa kliping
§  Ulangan harian

   8 x 45’
Alat/bahan:
OHP/LCD, spidol, papan tulis, charta, LKPD, dan alat tulis.

Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga



                                    Mengetahui,                                                                                                                Kaur, Mei....2010
Kepala SMA N I Kaur                                                                                                Guru Bidang Study
                                                                                                                                                                                  
Drs.Agussalim                                                                                                             Susidawati, S.Pd
19630620 199512 1001                                                                                              19760403 200604 2008


SILABUS KD 3.5
SILABUS

Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Tahun Ajaran                          : 2010/2011
Alokasi Waktu                        : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi             : 3. Memahami  penerapan konsep dasar dan prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator
Pengalaman Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Alat/Bahan/
Sumber Belajar
3.5  Menjelaskan peristiwa mutasi dan implikasinya dalam Salingtemas.
Mutasi dan implikasina
§ Mengidentifikasi mutasi tingkat gen dan tingkat kromosom.

§ Membedakan mutasi alami dan mutasi buatan serta menjelaskan teknologi yang digunakan pada mutasi buatan.

§ Mengkaji dampak negatif dan positif mutasi bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
§ Peserta didik melakukan kerja kelompok untuk mengidentifikasi mutasi tingkat gen dan kromosom

§ Mendiskusikan perbedaan mutasi buatan dan alami dan teknologi yang digunakan pada mutasi buatan.

§ Peserta didik mendata dampak positif dan negatif mutasi bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk lain dari berbagai sumber dan mendiskusikan dalam kelompok tugas.
§  Penilaian proses belajar peserta didik.
§  Penilaian LKPD
§  Penilaian tugas individu,
§  Post test
§  Penilaian proses belajar peserta didik.
§  Penilaian tugas kelompok, jawaban tugas 7.2
§  Penilaian proses belajar peserta didik.
§  Penilaian makalah kelompok
§  Penilaian tugas evaluasi
§  Ulangan harian
4 x 45’
Alat/bahan:
OHP/LCD, spidol, papan tulis, alat tulis, tabel asam amino dengan kode genetiknya.
Sumber belajar:
Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Diah Aryulina dkk, esis2006 kelas X Jakarta: Penerbit Erlangga


                                    Mengetahui,                                                                                                                Kaur, Mei....2010
Kepala SMA N I Kaur                                                                                                Guru Bidang Study
                                                                                                                                                                                  
Drs.Agussalim                                                                                                             Susidawati, S.Pd
19630620 199512 1001                                                                                              19760403 200604 2008




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KD 2.2

Sekolah                                   : SMA N I Kaur
Kelas/Semester                        : XII/1
Mata Pelajaran                        : Biologi
Alokasi Waktu                        : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi               : 2.   Memahami pentingnya proses metabolisme pada
        organisme.
Kompetensi Dasar                   : 2.2 Mendeskripsikan proses katabolisme dan
  anabolisme Karbohidrat.

I.       Indikator
1.      Mengaitkan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat.

II.    Tujuan Pembelajaran
1.      menjelaskan tentang reaksi terang dan reaksi gelap dalam fotosintesis.

III.  Materi Pembelajaran
 Materi Pokok      : Katabolisme dan Anabolisme Karbohidrat
 Sub materi          :
§ Anabolisme Karbohidrat
§ Keterkaitan Proses Katabolisme dan Anabolisme
 Pendekatan Pembelajaran
Konsep
Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, praktikum.
Model Pembelajaran : Group Investigation.
Metode pembelajaran: Ceramah dan diskusi
Model Pembelajaran  : Group Investigation 

Langkah-langkah Pembelajaran
No.
Kegiatan
Guru
Peserta didik
1.
Kegiatan Awal
§  Memotivasi peserta didik dengan mengajukan pertanyaan berkaitan materi pada pertemuan yang lalu:”ada berapa tahapan proses  katabolisme pada respirasi aerobik?, sebutkan!”

§  Menuliskan topik yang akan dipelajari, yaitu: Anabolisme karbohidrat dan keterkaitan antara katabolisme karbohidrat dan anabolisme karbohidrat

§  Menyebutkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dalam belajar.


§  Menjawab pertanyaan guru (Harapan guru: ada 3, yaitu: glikolisis, daur krebs, dan sistem transpor elektron).

§  Menulis topik yang akan dipelajari.



§  Menulis tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan Inti
§  Membagi peserta didik menjadi 4 kelompok (terdiri dari 9 orang). (kelompok: fotosintesis, siklus Calvin, Kemosintesis, dan kaitan katabolisme dengan anabolisme karbohidrat).

§  Meminta peserta didik membaca materi yang berbeda.

§  Meminta anggota kelompok yang mempelajari materi yang sama berkumpul dan menjelaskan ke anggota kelompok yang lain.

§  Meminta peserta didik melakukan diskusi kelas (sebagai fasilitator).

§  Memberikan penguatan pada hasil diskusi (penguatan berupa: konsep-konsep penting) dibantu dengan gambar/slide mengenai anabolisme karbohidrat, dan menampilkan slide keterkaitan antara katabolisme dan anabolisme karbohidrat.

§  Memberikan reward bagi kelompok peserta didik yang aktif.

§  Membentuk kelompok sesuai pembagian.




§  Membaca materi sesuai pembagian kelompok.

§  Presentasi ke teman dalam satu kelompok



§  Mempresentasikan hasil diskusi.

§  Melihat gambar dengan seksama, mendengarkan, dan mencatat penguatan yang diberikan guru.

3.
Kegiatan Penutup
§   Meminta peserta didik merangkum materi yang telah dipelajari.

§   Memberikan post test.

§   Memberikan tugas membuat charta keterkaitan katabolisme dan anabolisme karbohidrat.




§  Merangkum materi yang telah dipelajari.

§  Mengerjakan post test.

§  Mendengarkan dan mencatat tugas yang diberikan guru.

Materi essensial

Kata bolisme karbohidrat
a. Fotosintesis
·      Proses Fotosintesis (hal. 41)
·      Percobaan tentang fotosintesis (hal. 42)
·      Cahaya yang berperan dalam fotosintesis (hal. 45)
·      Tahapan proses fotosintesis (hal. 47)
·      Siklus Calvin (hal. 48)
·      Kemosintesis (hal. 49)

I.        Media Pembelajaran
Alat/Bahan                    : LCD/OHP, spidol dan papan tulis, dan
  charta/gambar/slide.
Sumber Belajar            : Istamar Syamsuri, dkk. 2007. Biologi 3A kelas XII.
                                         Jakarta: Erlangga, Esisi Diya Aryulina dkk kelas XII.
  Jakarta : Erlangga.  
II.          Penilaian
·      Penilaian proses belajar peserta didik.
·         Penilaian tugas kelompok berupa charta.
·         Post test




Mengetahui,                                                                Kaur, 24 juli 2010
Kepala Sekolah SMA N I Kaur                                  Guru Bidang Studi
                                                                                                                                                                                                                                   

Drs. Agussalim                                                            Susidawati, S.Pd        
NIP.19630620 199512 1001                                      NIP.19760403 200604 2008


IDENTIFIKASI PROGRAM


Mata Pelajaran     :  Biologi

Materi pokok       :  katabolisme dan Anabolisme Karbohidrat
                                                                                     
*      Anabolisme Karbohidrat ?(fotosintesis)
Tujuan Program   :  Melalui pembelajaran ini peserta didik dapat menjelaskan reaksi terang dan reaksi gelap dalam
   fotosintesis
         Sumber                 : 
*      Samsuri Istamar, dkk.2007Buku Biologi untuk SMA kelas XII Semester I : Penerbit   Erlangga,
*      Diah Aryulina, dkk Esis 2006 kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
*      Buku referensi lain.

Bahan Alat           :
*          Alat tulis
*          Laptop
*          LCD (Infocus)
*          Bahan Presentasi CD Pembelajaran Animasi
*          Bahan Presentasi Power Point
*          Peta konsep buatan peserta didik.
*          Laser Pointer

Durasi                  :  10 Menit
SINOPSIS :

“Visualisasi vidioo Multimedia  ini memperlihatkan proses fotosintesis. Dimulai dengan Komponen fotosistesis
Bahan baku : CO2 dan H2o Fotosintesis, Energi cahaya matahari Pigmen fotosistesis enzim yang berperan dalam proses fotosintesis.



TREATMENT :

          “Diawali dengan penjelasan  defenisi fotosintesis, struktur kloroplas dan komponen yang terkandung dalam proses  
          fotosintesis. Materi Pokok   katabolisme dan Anabolisme Karbohidrat   pada sub Materi Anabolisme Karbohidrat  
        (fotosintesis).

SCRIPT/ NASKAH VIDEO



Mata Pelajaran            :  Biologi
Judul Program             :  Fotosintesis
Penulis                         :  Susidawati
Durasi                          :  10 Menit
Penelaah Materi          :  Dr. Nina Kurniah, M.Pd
Penelaah Media           :  Prof. Dr. Johanes Sapri, M.Pd 
Sasaran Program         :  Peserta Didik
Tujuan                         :  Melalui pembelajaran ini peserta didik dapat menjelaskan reaksi terang dan reaksi gelap pada fotosintesis.




























                                                                                                                                                                                                             Oleh : Susidawati






























Tidak ada komentar:

Posting Komentar